Memperkenalkan Dunia Kerja dengan PPD
Gambar: Dokumentasi SMAN 1 Kauman |
Program Pengembangan Diri(PPD) menjadi program unggulan SMAN 1 Kauman. Program yang telah dilaksanakan sejak tahun 2011 ini menjadi program terobosan SMA Negeri 1 Kauman dalam menyiapkan life skill para siswanya. PPD adalah program sekolah yang bekerja sama dengan instansi baik negeri maupun swasta, unit usaha, dan industri.
Dengan PPD diharapkan dapat menciptakan kerja sama positif dengan pihak-pihak terkait sehingga sekolah tidak hanya mampu mencetak siswa unggul dalam bidang pendidikan, melainkan juga aspek yang lain. Yakni, pembekalan .kecakapan hidup bagi para siswa. Dengan program ini diharapkan siswa siap menghadapi dunia kerja saat mereka lulus.
Hal tersebut diungkapkan oleh Waka Kurikulum SMAN 1 Kauman, Drs. Sunoto, M. MPd. “Program PPD ini memberikan bekal kepada siswa yang mungkin setelah lulus tidak langsung melanjutkan pendidikan dan memilih bekerja. Paling tidak mereka telah mempunyai sedikit pengalaman di dunia kerja.”
Ririn Rahmawati, M. Psi., guru BK SMA Negeri 1 Kauman juga menuturkan bahwa program PPD ini merupakan salah satu program kerja Bimbingan dan Konseling yang bersifat nonformal. Pelaksanaanya setiap liburan semester genap. Dengan program ini siswa juga dapat mengembangkan minat dan bakat mereka di bidang karier yang mereka miliki.
Bahkan, beberapa siswa telah direkrut oleh beberapa instansi pemerintah tempat PPD siswa tersebut selepas lulus sekolah).
Bentuk Program PPD yang lain adalah member pelatihan kerajinan tangan kepada siswa kelas XI. Sekolah mengundang tim ahli untuk mengisi materi dan memberikan pelatihan, seperti Dinas Pertanian Ponorogo dan CV Ma”isatama. Pelatihan yang pernah dilakukan SMAN 1 Kauman adalah budi daya jamur, teknologi tepat guna dalam bidang pertanian, dan pemanfaatan limbah plastic menjadi kerajinan tangan.
Seperti diungkap Siti Rondiyah, siswa kelas XI IPA 1. Ia mengaku senang mengikuti program PPD karena kegiatan ini sangat bermanfaat baginya. Ia menjadi bisa membuat tas dari limbah plastik. “Tasnya kan bisa dijual. Atau paling tidak bisa dipakai sendiri, “ imbuhnya.
1 komentar
Wah keren sekali gan SMKN di PONOROGO
EmoticonEmoticon