Sepikul Lara Tuk Pembesar Negeri yang Hina
Karya Cindy Selfiana
![]() |
Gambar: twimg |
Senja semakin menua
Koloni bromocorah kian merajalela
Pembesar tahta dan pengagum darah jelata
Berbual dusta tuk sesuap asa
Penguasa tak lagi perduli gertak
Lihatlah
Rakyatmu terlena akan janjimu yeng meronta ronta
Meminta pelita di tengah rimba bertahta
Di antara deru dan lara yang kau seru sebelum meraja
Kami hanya kau anggap seonggok binatang jalang yang tak henti tuk meminta rongga kehidupan
Dusta
Kau suguhkan pada kami
Tombak berapi di penjuru negeri
Tanamkan buih di kedalaman palung berduri perih
Menghempaskan segala asa tuk sesuap keberadaan
Memporak porandakan layar di tengah biduk kenistaan
Membelokkan mimpi di ujung lesat mata panah
Kau hisap perlahan ekonomi bangsa
Kau rogoh beribu receh di saku penyimpan cita
Ultimatum di segala penjuru nusantara
nista damai di berbagai dermaga karang berbuhul
Tak ada lagi hari esok dengan bianglala senja
Tak ada lagi doa tuk menyongsong hidup di riuhnya kota metropilitan
Karena hujat dan lara bak doa yang tak henti mengguyurkan linangan airmata
Karena kebebasan dan asa hidup tak lagi menjamah lentera Indonesia
Biodata Penulis
Cindy Selfiana saat ini duduk di kelas XI IPA 2. Gadis yang mempunyai hobi menari ini pernah menjadi finalis 10 besar Cipta Puisi dalam Olimpiade Sastra V yang diselenggarakan oleh STKIP PGRI pada tahun 2016. Pada tahun 2017 ini kembali ia juga menjadi finalis 10 besar Cipta Puisi dalam Campus Islamic Fair STKIP PGRI Ponorogo. Puisi inilah yang meraih peringkat 7 dalam lomba Cipta Puisi Campus Islamic Fair STKIP PGRI Ponorogo 2017.
EmoticonEmoticon